RHABDOMYOLITIS
Rhabdomyolitis adalah sindrom yang dihasilkan dari destruksi sel-sel dan otot skelet dengan bocornya racun otot intraseluler masuk kealiran darah. Sering terjadi pada trauma situasi, seperti injuri remuk, dimana terjadi kerusakan otot dengan kuantitas yang luas.
Penyebab:
Kerusakan traumatik pada otot dengan kuantitas yang luas seperti injuri remuk
Latihan yang dilakukan orang sehat dengan frekuensi sedang hingga berat
Dapat juga terjadi pada prajurit muda yang melakukan pelatihan pada cuaca yang panas dan lembab
Alkoholik kronis
Serosis hati
Infeksi viral, bacterial dan riketsia
Virus infulensatipe A dan B
Klasifikasi rhabdomyolitis
1. Tipe pure eksersional
2. Tipe eksersi pada keadaan defisiensi enzim genetik
3. Tipe eksersi dalam bentuk non heriditer
Tanda dan gejala
Gejalanya non spesifik, meliputi:
Peningkatan ventilasi
Penurunan fungsi system saraf pusat dengan manifestasi: sakit kepala, letargi, stupor hingga koma
Nyeri otot, kram dan kelemahan, otot dapat membengkak
Demam dapat muncul terutama jika dihubungkan dengan infeksi
Pada ekstermitas yang mengalami nyeri terjadi penurunan ROM
Pada beberapa pasien dapat asimtomatik
Hasil laboratorium
Peningkatan keratin kinase (diagnosis utama) akan meningkat 5X lebih besar dari level yang normal dan dapat mencapai lebih dari 100.000 iu/L
Urinalisis: urin akan kehitaman dengan meningkatnya ekskresi mioglobin, menunjukkan test positip pada hemoglobin, pada mikroskop akan menunjukkan hanya beberapa sel darah merah. Tes urin mikroskop menunjukkan Muddy Cast, dengan rediagnostik terdapat mioglobin dan hemoglobin pada cairan tubular renal.
Ditemukan abnormalitas elektrolit: hipernatremi, hiperkalemia, hiperuresemia dan laktik asidosis
Diagnosis banding: polymyositis, dermatomyositis, rematoid arthritis, fibrositis, polymyalgia rheumaica, tendonitis, infeksi lokal.
Perawatan: tergantung pada kondisi, istirahat, rehidrasi dan alkalinazation pada urine. Renal dialysis dan perawatan pada hiperkalemia dapat diperlukan.
Pertama dan utama adalah meningkatkan out put urin, dengan memberikan IV normal salin dari 4 hingga 6 liter dalam waktu 24 jam pertama
Pemberian bicarbonate untuk mengalkalisasi urin
Mempertahankan PH urin lebih dari ki6 mencegah disasosiasi myoglobin
Pemberian osmotik diuretik seperti manitol dan lasik
Perawatan berdasarkan kondisi seperti syndrome kompartemen, dimana peningkatan tekanan interkompartemental menyebabkan deprivasi dari aliran darah dan kematian jaringan
Perawatan harus kontinyu hingga dipstick urin negative pada darah, kreatinin normal dan seluruh tes laboratori yang mangarah ke rhabdomyolitis kenbali normal
Komplikasi
Gagal Ginjal Akut, aritmia jantung, Disceminated Intravascular Coagulopathy(DIC)
Cardiomyopati dan gagal nafas dapat terjadi
Pencegahan
Hidrasi yang adekuat
Disarankan pada aktivitas latihan yang tinggi untuk memperhatikan temperature dan kelembapan.
DAFTAR PUSTAKA
Greenberg, SE, 2004, Myalgia myositis rhabdomyolitis
justaskourdoctors.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar