HALUSINASI
DEFINISI
Halusinasi adalah distorsi persepsi yang timbul karena beberapa dari lima perasaan/indra.
DERAJAT HALUSINASI
1. Comforting (kecemasan level sedang, biasanya menyenangkan)
Karakteristik : pengalaman emosional yang kuat seperti kecemasan, merasa sendiri, perasaan bersalah, kejahatan, dan ketakutan dan klien mencoba fokus pada pikiran yang menyenangkan untuk membebaskan dari nyeri. Klien mengenali bahwa pikiran dan pengalaman sensori bisa dikontrol jika kecemasan diatur/dikendalikan. Nonpsikotik.
Perilaku : tersenyum/tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa ada suara yang keluar, gerakan mata yang cepat, respon verbal yang sangat lambat, diam dan linglung.
2. Condemning (kecemasan level berat, biasanya mengerikan)
Karakteristik : pengalaman sensori yang mengerikan dan menakutkan. Dimulai dengan merasa kehilangan kontrol dan mencoba menjauh dari sumber yang dapat dilihat. Klien mungkin merasa disulitkan dengan pengalaman sensori itu dan menarik diri dari orang lain. Psikotik sedang.
Perilaku : peningkatan tanda-tanda vital (TD, RR, HR), perhatian menyempit, linglung, kemungkinan tidak bisa membedakan antara halusinasi dengan realitas.
3. Controlling (kecemasan level berat, sensory experience become omnipotent)
Karekteristik : halusinator menimbulkan pertentangan, dan klien mengalah. Ketika halusinasi mungkin akan, dan klien akan merasa sendiri. Psikotik.
Perilaku : keringat dingin, tremor, tidak mampu mengikuti perintah, sulit berhubungan dengan orang lain, perhatian hanya beberapa detik atau menit.
4. Concuering (kecemasan level panik, generally becomes elaborate and interwofen with delusion )
Karakteristik : pengalaman sensori mungkin mengancam, halusinasi akan bertahan beberapa jam atau hari jika tidak mendapat intervensi terapeutik. Psikotik berat.
Perilaku : panik, potensial bunuh diri, perilaku kekerasan, bingung, menarik diri, kataton, tidak dapat mengikuti perintah yang kompleks, tidak mampu mengikuti satu orang atau lebih.
STRATEGI MERAWAT PASIEN DENGAN HALUSINASI
1. Membina hubungan interpersonal, saling percaya
2. Mengkaji gejala halusinasi
3. Fokuskan pada gejala dan minta individu untuk menguraikan apa yang sedang terjadi
4. Identifikasi kemungkinan pernah menggunakan obat dan alkohol
5. Jika ditanya, katakan secara singkat bahwa anda tidak sedang mengalami stimulus yang sama
6. Bantu individu untuk menguraikan dan membandingkan halusinasi yang sekarang dengan yang terakhir dialaminya
7. Dorong individu untuk mengamati dan menguraikan pikiran, perasaan, dan tindakannya, sekarang, atau yang lalu berkaitan dengan halusinasi yang dialaminya
8. Bantu individu menguraikan kebutuhan yang mungkin tercermin pada isi halusinasinya
9. bantu individu mengidentifikasi apakah ada hubungan antara halusinasi dengan kebutuhan yang mungkin tercermin
10. Sarankan dan perkuat penggunaan hubungan interpersonal dalam pemenuhan kebutuhan
11. Identifikasi bagaimana gejala psikosis lain telah mempengaruhikemampuan individu untuk melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NOC label
Visual
Body image
Orientasi kognitif
Fungsi sensori: penglihatan
Perilaku kompensasi penglihatan
Auditori
Orientasi kognitif
Kemampuan menerima komunikasi
Kontrol gangguan pikir
Perilaku kompensasi pendengaran
Kriteria hasil:
Seseorang akan:
Mendemonstrasikan penurunan gejala dari sensori yang berlebihan
Mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor resiko potensial, jika memungkinkan
Menggambarka rasional untuk penanganan modalitas
NIC
Hallucianation management
o Menciptakan hubungan saling percaya, hubungan interpersonal
o Monitor dan catat perilaku klien
o Pertahanka aktivitas rutin
o Menciptakan komunikasi terbuka dan bersih
o Mendorong klien mengekspresikan perasaan
o Menunjuk orang yang merawat keseharian klien
o Monitor halusinasi yang membahayakan diri dan orang lain
o Mendorong klien mengembangkan konrol pribadi terhadap perilakunya
o Mendorong klien mengungkapkan halusinasinya kepada orang yang dipercaya
o Monitor kemampuan perawatan diri
o Hentikan obat yang dapat menimbulkan halusinasi
Activity therapy
o Kolaborasi dengan ahli terapi kerja, fisik, dan rekreasional dalam program aktivitas, jika memungkinkan.
o Tentukan kemampuan klien untuk beraktivitas
o Kaji arti aktivitas (misalnya kerja) dan/atau aktivitas favorit
o Fokuskan pada kemampuan klien
o Sediakan aktivitas untuk meningkatkan perhatian
o Tingkatkan motivasi klien dan berikan reinforcement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar