CHIKUNGUNYA
1. Chikungunya: penyakit infeksi yang disebarkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk, mengakibatkan demam dan nyeri berat pada sendi, diikuti gejala yang lain seperti sakit kepala, nyeri otot, mual, lemas, dan bintik-bintik merah pada seluruh tubuh.
Gejalanya mirip dengan gejala demam berdarah
2. Tanda dan gejala:
Demam tiba-tiba disertai dengan nyeri sendi.
tanda-tanda dan gejala umum lainnya termasuk nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, dan ruam. Nyeri menyebebabkan rasa lelah dan berakhir dalam beberapa hari hingga minggu, namun pada beberapa kasus nyeri sendi dapat bertahan hingga beberapa bulan bahkan tahun. Kadang timbul gangguan pada saraf, komplikasi jantung, dan keluhan gastrointestina, bahakan kadang dapat enyebabkan kematian, namun sangat jarang. Kadang gejala sulit dikenali dan didiagnosis sebagai DBD.
3. Transmisi:
Penularan virus dari satu orang ke orang lain melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi: umumnya nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Orang yang berisiko adalah orang yang tinggal dekat habitat nyamuk. Biasanya nyamuk ini menggigit di siang hari dengamn puncak aktivitas nayamuk pada pagi dan sore hari. Virus ini menular dari manusia ke manusia oleh gigitan nyamuk betina yang terinfeksi. Paling umum, nyamuk Aedes aegypti yang terlibat dan Aedes albopictus, dua spesies yang juga dapat menularkan virus nyamuk lain, termasuk demam berdarah. Nyamuk ini dapat ditemukan menggigit seluruh jam siang hari, walaupun mungkin ada puncak kegiatan pada pagi dan sore.
Kadang setelah gigitan nyamuk akan muncul gejala dalam 4-8 hari, bahkan ada yang 2 hingga 12 hari.
4. Diagnostik
Metode diagnostik yang digunakan untuk menentukan adanya chikungunya dengan test serologi ELISA untuk menemukan adanya IgM dan IgG chikungunya. Kadar IgM meningkat 3-5 kali setelah onset penyakit dan bertahan sekitar 2 bulan. Virus sudah dapat diisolasi dari darah dalam beberapa hari infeksi dapat digunakan metode RT-PCR, namun sensistifitasnya bervariasi. Beberapa dicocokkan dengan diagnosis klinis. Pemeriksaan ini dipakai untuk menenyukan genotipe virus , dan membandingkan variasi virus pada area geografi yang berbeda.
5. Pengobatan
Tidak ada obat yang khusus untuk penyakit ini, gpegobatan hanya untuk menghilangkan gejala yang muncul. Belum ada vaksin chikungunya yang diperdagangkan
6. Pencegahan dan kontrol infeksi
Pencegahan dilakukan dengan mengurangi habitat nyamuk terasuk wadah buatan berisi air yang dapat meningkatkan perkembangbiakan nyamuk
Penggunaan repelant saat wabah yang mengandung DEET (N, N-dietil-3methylbenzamide), IR3535 (3- (N-aseti-Nbutil)-aminopropionic asam acid etyl ester) atau icaridin (acid 1-piperidinecarboxylic, 2-(2-hidroksietil)-1-methylpropylester).
Penyemprotan dengan insektisida terutama pad atempat hidup nyamuk dan dalam wadah tertutup.
Memakai pakaian tertutup untuk mengurangi paparan bagian tubuh terhadap gigitan nyamuk.
Menggunakan kelambu saat tidur di siang hari (anak-anak, orangsakit, orangtua.
Menggunakan obat nyamuk (vaporizers insektisida ).
Referensi:
1. WHO, 2010.Chikungunya.
Dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs327/en/index.html
Diakses tanggal 01 Sepetember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar