November 14, 2016

Permenkes No. 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota

Permenkes 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota

Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota

Permenkes 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota

Permenkes 64 th 2015 ttg Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

Permenkes 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota

Permenkes 49 Tahun 2016 Ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov Kab Kota by Theo Geu on Scribd

Permenkes-64-Tahun-2015-Ttg-Struktur-Organisasi-Dan-Tata-Kerja-Kementerian-Kesehatan

Permenkes 64 Th 2015 Ttg Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan by Theo Geu on Scribd

Juni 29, 2016

DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) Pranata Laboratorium Kesehatan

Dupak Pranata Lab Kes by Theo Geu

DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) PERAWAT

Dupak Perawat by Theo Geu

DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) Perawat Gigi

Dupak Perawat Gigi by Theo Geu

DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) Bidan

Dupak Bidan by Theo Geu

Lampiran Permenkes 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

Lampiran Permenkes 75 Tentang Puskesmas by Theo Geu

PERMENKES NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS

Permenkes No 75 Th 2014 Ttg Puskesmas by Theo Geu

Permenkes No 75 Th 2014 Ttg Puskesmas by Theo Geu

KEPMENPAN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS DAN ANGKA KREDITNYA

KEPMENPAN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS DAN ANGKA KREDITNYA by Theo Geu

PERMENPAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA

PERMENPAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA by Theo Geu

PERMENPAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA by Theo Geu

Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja (SKP)

Perka Bkn Nomor 1 Tahun 2013 @ Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penil... by Theo Geu

Perka BKN Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kamus Jabatan Fungsional Umum Pegawai Negeri Sipil

Perka Bkn Nomor 3 Tahun 2013 @ Kamus Jabatan Fungsional Umum Pegawai Negeri Sipil by Theo Geu

Perka BKN Nomor 7 Tahun 2013 ttg Pedoman Penyusunan Standard Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil

Perka Bkn Nomor 7 Tahun 2013 ttg Pedoman Penyusunan Standard Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil by Theo Geu

PERMENPAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERMENPAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN ANGKA KREDITNYA by Theo Geu

PERMENPAN NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPAN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG JABFUNG FISIOTERAPIS DAN ANGKA KREDITNYA

PERMENPAN NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENPAN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG JABFUNG FISIOTERA... by Theo Geu

PERMENPAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA

PERMENPAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA by Theo Geu

Juni 24, 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN GASTRITIS



ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN GASTRITIS

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan mahasiswa.disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur, 2009).
Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi dan Chron’s Disease.
Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan penyakit lambung kronis.Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksiHelicobacter pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritasi lain (Reeves. Lockhart,2001)
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difusi atau lokal (Silvia,1995:251) Gastritis dapat dibagi menjadi dua antara lain : (Reeves. Lockhart, 2001).
B.     Gastritis di bagi dua
1.      Gastritis akut
Proses peradangan lambung jangka pendek yang terkait dengan konsumsi agar kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gastrik.
2.      Gastritis Kronis
Terbagi dalam dua tipe :
a.       Tipe A mampu menghasilkan imun sendiri, Tipe ini berhubungan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa, akibat adanya penurunan sekresi gastrik ini mempengaruhi produksi antibodi yang berlanjut pada anemia pernisiosa.
b.      Tipe B : tipe B tidak lazim, biasanya tipe B ini di kaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anoreksia, rasa penuh dan tidak enak pada epigastrium, mual dan muntah yang penyebabnya sering tidak diketahui (Long ; C. B, 2006).



C.     Etiologi
Gastritis dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya. Penyebab yang sering dijumpai adalah :
1.      Obat analgetik - anti inflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung
2.      Bahan kimia misalnya lisol
3.      Merokok
4.      Alkohol
5.      Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan gagal, pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.
6.      Refleksi usus lambung
D.    Tanda dan Gejala
Menurut Inayah. I. 2004, manifestasi klinik dari gastritis adalah :
1.      Gastritis akut : muntah darah, nyeri epigastrium, nausea dan rasa ingin muntah, nyeri tekan yang ringan pada epigastrium.
2.      Gastritis kronik : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik, anemia, nyeri tekan epigastrium, cairan lambung terganggu, kadar gastrin serum tinggi (Inayah. I, 2004).
E.     Patofisiologi
Absorbsi pada lambung umumnya sangat rendah karena mukosa lambung dilapisi oleh sel – sel mukosa yang sangat resisten yang mensekresi mukus yang sangat kental dan lekat dan mukosa lambung mempunyai sambungan yang sangat rapat antara sel – sel epitel yang berdekatan, dua hal tersebut ditambah dengan hambatan-hambatan absorbs lambung yang lain di sebut sawar lambung, dan beberapa bahan makanan dan minuman seperti  alkohol, aspirin dapat merusak sawar mukosa pelindung lambung yaitu mukosa lambung dan sambungan gaster yang rapat diantara sel pelapis lambung terdapat sebuah kelenjar gastrin yaitu di fundus, selain itu ada sel G terletak didaerah pylorus lambung yang memproduksi hormone gastrin. Gastrin merangsang kelenjar gastrin untuk menghasilkan asam hidroklorida dan pepsinogen, substansi lain yang juga disekresi oleh lambung adalah beberapa enzim dari berbagai elektrolit terutama ion natrium, kalium dan klorida. (Silvia Price, 1995).
F.      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gastritis akut dan kronik antara lain :
1.      Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
2.      Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai
3.      Pemberian obat - obatan H 2 blocking antacid atau obat - obat ulkus lambung yang lain.
G.    Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada gastritis akut dan kronis adalah sama antara lain :
1.      Endoskopi
Pemeriksaan bagian dalam sesuatu alat memakai endoskop
2.      Histopologi biopsi mukosa lambung
Pengambilan jaringan dari penderita secara bedah untuk pemeriksaan mikroskopik
3.      Radiologi dengan konsep ganda
Ilmu tentang energi dan zat-zat radioaktif khususnya cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
H.    Komplikasi
Pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematomesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik (FKUI, 2000 : 493) Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.    PENGKAJIAN  KELUARGA                       
A.    Data Umum :
a.       Nama  Kepala  Keluarga                              :Tn. H
b.      Alamat                                                      :Desa Sungai Alang
c.       Pekerjaan  Kepala  Keluarga                       : Petani
d.      Pendidikan  Kepala  Keluarga                       : SMP
e.       Komposisi  Keluarga                                                                             : 

No

Nama

JK

Hubungan dengan KK

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Status

1

Tn.H

L

KK

55

SMP

Petani

Meninggal

2

Ny.A

P

Istri

48

SMP

Petani

Sehat
3
An.T
L
Anak
25
SMA
Petani
Sakit

B.     Genogram 3 generasi :
















                        : Perempuan                                                                : Meninggal
                        : Laki-Laki                                                                  : Pasien
: Garis Perkawinan
                        : Garis Keturunan
C.     RIYAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Ny. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa dan belum menikah, dengan tugas perkembangan antara lain:
1.      Mengusahakan agar An. T segera menikah.
2.      Menjaga agar keluarga terhindar dari segala macam bahaya termasuk menjaga kesehatan anggota keluarga.
b.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
An. T belum menikah dan keluarga berharap agar An. T segera menikah.
c.       Riwayat kesehatan keluarga inti:
An. T mengatakan sering merasa sakit perut dan malas makan akibat dari sakit perut.
d.      Riwayat kesehatan keluarga sebelum nya:
An. T sudah lama sering sakit-sakit perut sudah sejak 2 tahun yang lalu.
D.    DATA LINGKUNGAN
a.       Karakteristik rumah:
Rumah keluarga Ny.A berukuran 6 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1 ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.

b.      Karakteristik tetangga dan komunitasnya:
Tetangga keluarga Ny.A rata-rata bermata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan Ny.A dimana di belakang rumah sering di gunakan untuk buang sampah
c.       Mobilitas geografi keluarga:
Keluarga Ny.A hidup serumah dengan anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah berpindah rumah ketempat lain.
d.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Interakasi dengan masyarakat baik,terlihat dari ke ikut sertaan anggota keluarga dalam kegiatan ke agamaan kampung yang dilaksanakan setiap hari jumat.
E.     STRUKTUR KELUARGA
a.       Struktur peran:
Ny. A berperan sebagai kepala rumah tangga, ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani sawah, An. T juga berperan sebagai petani sawah.
b.      Nilai atau norma budaya keluarga:
Keluarga cukup taat dalam melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian.
c.       Pola komuniksi keluarga :
Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa aceh, Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi seluruh anggota keluarga.
d.      Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarga Ny.A dan An.T saling menghargai dan mendukung.




F.      FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi pendidikan /afektif:
Angota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam rumah tangga selalu dibicara kan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
b.      Fungsi sosialisasi:
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
c.       Fugsi ekonomi:
Ny.A seorang petani sawahan begitu pula anaknya yaitu An. T. penghasilan perbulan kurang lebih 2-4 juta per kali panen.keluarga menganggap penghasilan ini sudah cukup untuk mencukupi kehidupan sehari hari.
d.      Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemeliharaan )kesehatan.
1.      Mengenal masalah kesehatan:
Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik  yang diderita oleh anggota keluarganya yaitu gastritis pada An. T dan juga masalah kesehatan yang lain.
2.      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan:
Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas setempat.
3.      Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar
4.      Kemampuan keluarga memeliahara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan penyedap rasa seperti royko, masako, ajino moto dll.


5.      Kemampuan menggunakan fasilitas kesahatan yang ada :
Keluarga telah menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas setempat.

e.       Fungsi religious:
Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu agama islam, dan selalu rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu.
f.       Fungsi rekreasi:
Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV dirumah dan berkumpul dengan tetangga di depan rumah dengan berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah termasuk rekreasi yang indah.
g.      Fungsi reprodusi:
Keluarga Ny.A adalah keluarga single parent sehingga tidak mungkin lagi untuk mempunyai anak.
G.    STRESS DAN KOPING KELUARGA
a.       Streesor(masalah) jangka pendek:
Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga seperti ikan dan juga pakaian
b.      Streesor(masalah)jangka panjang:
Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. T  yang sudah usia dewasa belum menikah.
c.       Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (masalah):
Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang disawah dengan baik dan An. T tetap sabar menunggu ada orang yang melamarnya.
d.      Strategi adaptasi disfusional:
Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga taat beribadah


H.    PEMERIKSAAN FISIK TIAP ANGGOTA KELUARGA (HEAD TO TOE):
Pemeriksaan
Fisik
Nama Anggota Keluarga
Ny. A
An. T
TD :
NADI :
RR :
S :
BB :
120/80 mmhg
88 X/i
24 x/i
36,5 oC
45 kg
110/70 mmhg
86 x/i
24 x/i
36,6 oC
45 kg
Kepala :
Lonjong, normal
Lonjong, normal
Rambut :
Beruban
Hitam
Konjungtiva :
Tidak anemis
Tidak anemis
Sclera :
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Hidung :
Bersih
Bersih
Telinga :
Bersih
Bersih
Mulut :
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir kering
Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada :
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular
Abdomen :
Simetris,tidak ada nyeri tekan
Simetris, ada nyeri tekan pada epigastrium, skala nyeri 5  dari 0-10
Extremitas :
Baik, skala kekuatan otot 5
Baik, skala kekuatan otot 5
Kulit :
Sawo matang, kerut
Sawo matang, terlihat pucat
I.       RIWAYAT KESETAN
a.       Keluhan utama An.T
Nyeri tekan pada epigastrium
J.       HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengharap kan agar anak yang bernama An. T segera menikah dan lekas sembuh dari sakitnya.



K.    DATA FOKUS
Nama   : An.T
Data Subjektif
Data Objektif
1.      An. T mengatakan adanya nyeri tekan pada epigastrium skala 5 (0-10)
2.      An. T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya terganggu oleh nyeri yang dirasakannya.
3.      Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan
1.      Ekspresi wajah meringis
2.      TTV:
TD : 110/70 mmhg
N   :  86 x/menit
RR : 24 x/menit
S    : 36,6 OC
3.      Klien hanya beristrahat di rumah.
4.      Keluarga tidak mengerti sama sekali tentang kesehatan terutama masalah gastritis pada An. T, dan masalah kesehatan yang lain.

L.     ANALISA DATA
NO
DATA
MASALAH
1
DS :An. T mengatakan adanya nyeri tekan pada epigastrium.
DO : Ekspresi wajah meringis.
Skala nyeri 5 (0-10).
TTV :
TD : 110/70 mmhg
N   :  86 x/menit
RR : 24 x/menit
S    : 36,6OC
Nyeri Kronis
2
DS :An. T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya terganggu oleh nyeri yang dirasakannya.
DO :Klien hanya beristrahat di rumah.
Gangguan mobilitas fisik
3
DS :Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan.
DO :Keluarga tidak mengerti sama sekali tentang kesehatan terutama masalah gastritis pada An. T, dan masalah kesehatan yang lain.
Kurang Pengetahuan

M.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An. T
NO
DIAGNOSA
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI
1
Nyeri kronis pada keluarga Ny. A khususnya An.T b.d KMK mengenal masalah gastritis
13/05/2015
Belum teratasi
2
Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ny.A khususnya An.T b.d KMK merawat anggota keluarga yang sakit.
13/05/2015



Belum teratasi
3
Kurang pengetahuan pada keluarga Ny.A khususnya An.T b.d ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan.
13/05/2015
Belum teratasi

N.    INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
TUJUAN/KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1
Nyeri kronis pada keluarga Ny. A khususnya An.T b.d KMK mengenal masalah gastritis.
Tujuan :
·      Setelah dilakukan kunjungan pada keluarga di harapkan nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil :
·      Nyeri hilang 0 ( 0-10 )
·         Kaji skala nyeri
·         Observasi TTV
·         Jelaskan pada keluarga tentang pengertian gastritis.
·         Ajarkan pada An.T untuk menggunakan tekhnik nafas dalam jika nyeri kambuh.
2
Gangguan mobiltas fisik pada keluarga Ny.A khususnya An.T b.d KMK merawat anggota keluarga yang sakit.
Tujuan :
·         Gangguan mobilitas dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
·         Aktivitas kembali normal
·         Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab gastritis.
·         Ajarkan kepada An.T tentang carapenghematan energi.
·         Tingkatkan batas aktivitas sesuai toleransi.
·         Anjurkan An.T untuk beristirahat bila kelelahan.
3
Kurang pengetahuan pada keluarga Ny.A khususnya An.T b.d Ketidaktahuan keluarga mengerti tentang masalah kesehatan.
Tujuan :
·         Kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil :
·         Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan.
·         Kaji pengetahuan keluarga tentang gastritis.
·         Diskusikan dengan keluarga mengenai arti gastritis.
·         Evaluasi penjelasan yang diberikan.
·         Berikan pujian terhadap pengetahuan keluarga.

O.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX
TANGGAL/
JAM
IMPLEMENTASI
SOAP
1
13/05/2015
09 : 00

09 : 15





09 : 45





10 : 10
·         Mengkaji skala nyeri
Hasil : Skala nyeri 5 (0-10).
·         Mengobservasi TTV
Hasil :
TD : 110/70 mmhg
N   :  86 x/menit
RR : 24 x/menit
S    : 36,6OC
·         Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian gastritis.
Hasil : Keluarga antusias untuk mendengarnya.
·         Mengajarkan pada An.T untuk menggunakan tekhnik nafas dalam jika nyeri kambuh.
Hasil : Klien mengerti dan mau melakukannya.

S :
·         An.T mengatakan adanya nyeri tekan pada epigastrium.
O :
·         Ekspresi wajah meringis.
·         Skala nyeri 5 (0-10).
·         TTV :
TD  : 110/70 mmhg
N   :  86 x/menit
RR : 24 x/menit
S    : 36,6OC
A :
·         Nyeri
P :
·         Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4.
2
13/05/2015
11 : 00

11 : 15



11 : 25



11 : 35






·         Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab gastritis.
Hasil : Keluarga antusias mendengarnya.
·         Mengajarkan kepada An.T tentang cara penghematan energi.
Hasil: An.T mengerti dan mau melakukannya
·         Meningkatkan batas aktivitas sesuai toleransi.
Hasil :Klien mengurangi aktivitasnya.
·         Menganjurkan An.T untuk beristirahat bila kelelahan.
Hasil :Klien sering beristrahat di rumah.


S :
·         An.T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya terganggu oleh nyeri yang dirasakannya.
O :
·         Klien hanya beristrahat di rumah.
A :
·         Masalah belum teratasi.
P :
·         Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4.
3
13/05/2015
12 : 00



12 : 20




12 : 35



12 : 45






·         Mengkaji pengetahuan keluarga tentang gastritis.
Hasil : Keluarga  tidak mengenal tentang masalah kesehatan.
·         Mendiskusikan dengan keluarga mengenai arti gastritis.
Hasil : Keluarga mau melakukan dan begitu antusias melakukannya.
·         Mengevaluasi penjelasan yang diberikan.
Hasil :Keluarga sudah mulai mengerti mengenai gastritis.
·         Memberikan pujian terhadap pengetahuan keluarga.
Hasil : Keluarga tampak senang.
S :
·         Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan.
O :
·         Keluarga tidak mengerti sama sekali tentang kesehatan terutama masalah gastritis pada An.T, dan masalah kesehatan yang lain.
A :
·         Masalah belum teratasi.
P :
·         Lanjutkan intervensi 2,3 dan 4.





DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2).Jakarta : EGC
Setiawan S. Dan Dermawan C. A. (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga .( Edisi 2). Jakarta : TIM
Suprajipno.(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : EGC
Baughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Keperawatan medical bedah, alih bahasa : yasmin asih. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut ANA (1995)
Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Artikel Tentang Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis